Jakarta Masih Menempati Posisi Tiga Besar Kota Dengan Udara Paling Berpolusi Sedunia

Polusi Udara Jakarta Utara pada Senin(12/08/2019) Doc. Liputan6


Kualitas udara Jakarta akhir-akhir ini berada dalam status Unhealthy atau Tidak Sehat. Kondisi terbaru udara Jakarta pada Senin (12/8/2019) masih masuk kategori tidak sehat dan terburuk di dunia terutama bagi yang sensitif. Berdasarkan laman resmi AirVisual, pada pukul 13.55 WIB, indeks kualitas udara atau air quality index (AQI) Jakarta sebesar 134. Dengan angka tersebut, Jakarta berada di peringkat kedua dalam tiga besar predikat sebagai kota juara kualitas udara terburuk di dunia dalam tiga hari terakhir. Hari ini, kota dengan kualitas terburuk pertama adalah Tashkent, Uzbekistan dengan AQI 174, disusul Kolkata, India dengan AQI 124.



Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya. Terkait polusi udara ini, Pemprov DKI Jakarta sudah membuat sejumlah langkah untuk mengurangi polusi udara ibu kota. Langkah tersebut tertera dalam Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah. AQI sendiri mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.

Ambang batas normal yang ditetapkan World Health Organization (WHO) untuk kandungan polusi atau partikel debu halus PM2.5 adalah 25 mikrogram/m³. Sedangkan ambang batas normal polusi PM2.5 yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah 65 mikrogram/m³.

Buruknya rerata kualitas udara di Jakarta bisa memicu gangguan jatung dan paru-paru. Kualitas udar ayang buruk ini juga bisa mengganggu kelompok sensitif. Bagi sebagian orang yang sensitif direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Bagi masyarakat yang berkegiatan di luar ruangan dianjurkan untuk mengenakan masker polusi.



4 komentar:

  1. إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11).

    Rakyat dan pemimpinnya harus berubah dulu nih:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, Tabarakallah. Mudah-mudahan negara kita bisa menjadi lebih baik kedepannya. :))

      Hapus
  2. Wahhh sangat menarik, mengedukasi. Penting banget ini informasinya.

    BalasHapus